1. Tanggung
jawab manajer puncak dalam implementasi strategi adalah:
Para manajer puncak harus saling
bekerjasama dalam mengembangkan program, anggaran, dan prosedur yang diperlukan
untuk mendukung implementasi strategi tersebut. Tujuan program dibuat adalah
untuk membuat strategi dapat dilaksanakan dalam tindakan. Setelah semua program
disusun, saatnya untuk mulai membuat anggaran. Merencanakan sebuah anggaran
adalah pengecekan terakhir pihak manajemen terhadap kelayakan strategi yang
dipilihnya. Proses mendesain dan menyusun anggaran program, divisional maupun
perusahaan akan mengarahkan pihak manajemen untuk mengembangkan prosedur
standar operasi (SOP) yang berisi
rincian berbagai aktivitas yang diperlukan dalam menyelesaikan sebuah program
perusahaan.
2.
Strategi yang menentukan struktur
Alasannya:
Berbagai perubahan yang terjadi dalam
strategi perusahaan akan mengarahkan pada perubahan dalam struktur organisasi.
Alfred Chandler juga menyimpulkan bahwa organisasi berkembang dari satu jenis
penyusunan struktur ke berbagai jenis lainnya ketika organisasi tersebut
berkembang. Kemudian Chandler membuat suatu skema urutan proses berikut ini:
1. Diciptakan
sebuah strategi baru.
2. Masalah-masalah
baru tentang administrasi muncul.
3. Penurunan
kinerja ekonomi.
4. Struktur
baru yang lebih sesuai ditemukan.
5. Keuntungan
kembali pada tingkatan sebelumnya.
3.
Untuk mencapai sinergi di antara fungsi-fungsi
dan unit-unit bisnis, perusahaan seharusnya mendorong berkembangnya budaya yang
mendukung, serta harus mengembangkan implementasi program reorganisasi dan
memadukan keseluruhan operasi perusahaan yang ada.
4.
Keunggulan dan kelemahan struktur jaringan kerja
Keunggulan:
a. Memberikan
peningkatan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam mengatasi perubahan teknologi
yang sangat cepat, serta pergeseran pola persaingan dan perdagangan
internasional.
b. Memungkinkan
perusahaan untuk berkonsentrasi pada keunggulan uniknya sementara memperoleh
efisiensi dari perusahaan lainnya yang juga sedang mengkonsentrasikan usaha
mereka pada bidang keahliannya.
c. Peningkatan
efisiensi dan efektivitas.
Kelemahan:
a. Ketersediaan
berbagai mitra yang potensial merupakan sumber potensial munculnya kesulitan.
b. Jika
perusahaan tertentu terlalu ahli pada suatu posisi dalam rantai nilai, perusahaan
tersebut dapat memicu timbulnya risiko menjadi perusahaan yang “lemah” – yaitu
perusahaan yang tidak memiliki kotribusi penting yang jelas terhadap produk
atau jasa yang dihasilkannya.
5.
Pemilik sekaligus manajer perusahaan dalam
mempersiapkan perusahaannya bergerak dari Tahap I ke Tahap II membutuhkan
sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen pimpinan perusahaan, terutama
berubah dari gaya wiraswastawan pada tahap I. Sebab, jika tidak ada perubahan
sama sekali, maka penambahan anggota staf manajemen tidak akan memberikan
keuntungan sama sekali untuk perusahaan.
6.
Cara perusahaan menghindari dari terjebak ke
dalam bagian kemunduran dari daur hidup organisasi:
a. Selalu
memperhatikan bahwa perusahaannya sedang berada dalam kesulitan besar, sehingga
dapat segera dicari solusinya.
b. Harus
menyadari perubahan internal atau eksternal yang dapat mengancam kemampuan
bertahan hidup perusahaan untuk jangka panjang.
c. Harus
segera bertindak ketika mengetahui telah terjadi penurunan kinerja perusahaan.
7.
Suatu rekayasa ulang merupakan proses manajemen
yang bersifat sementara, karena rekayasa ulang hanya perlu dilaksanakan saat
perusahaan perlu untuk meningkatkan kemampuan operasi organisasi. Rekayasa
ulang ini meliputi (1) pengkajian ulang yang fundamental terhadap cara-cara
kerja yang dikerjakan selama ini, (2) reorganisasi struktural – memecah
birokrasi ke dalam tim-tim kerja lintas fungsi, (3) sistem pengukuran dan
informasi yang baru, dan (4) sistem nilai baru dengan penekanan lebih besar
pada pelanggan.
8.
Sebuah tugas seharusnya diorganisasi agar dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk dengan cara sebagai berikut:
a.
Mengkombinasikan tugas-tugas yang ada untuk
meningkatkan keanekaragaman tugas dan memampukan karyawan untuk
mengidentifikasi apa yang sedang mereka kerjakan.
b.
Membagi pekerja ke dalam tim kerja yang
beranggotakan jumlah tertentu. Tim-tim tersebut bertanggung jawab atas
tugas-tugas manajerial dan disiplin kerja para anggotanya. Karyawan diharapkan
menggunakan penilaiannya sendiri dan membantu kelebihan beban kerja anggota tim
lainnya bilamana perlu.
**********uchixyes@yahoo.com**********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar